PEREKONOMIAN DAN KOMPONEN PENDUDUK DI KABUPATEN BOGOR
KABUPATEN BOGOR
Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah
satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia, pada paruh awal
abad ke 5 M di wilayah ini telah ada sebuah bentuk pemerintahan. kerajaan
Aruteun adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Prasasti
Ciaruteun merupakan bukti sejarah perpindahan kekuasaan dari kerajaan Aruteun
ke kerajaan Tarumanagara dibawah Raja Purnawarman, sekitar paruh akhir sabad
ke-5.
Pada abad ke 6 dan ke 7 Kerajaan Tarumanagara
merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat. Sejarah awal mula berdirinya
Kabupaten Bogor, ditetapkan tanggal 3 Juni yang diilhami dari tanggal
pelantikan Raja Pajajaran yang terkenal yaitu Sri Baduga Maharaja yang
dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 1482 selama sembilan hari yang disebut dengan
upacara “Kedabhakti”.
Nama Bogor menurut berbagai pendapat bahwa kata Bogor
berasal dari kata “Buitenzorg” nama resmi dari Penjajah Belanda. Pendapat lain
berasal dari kata “Bahai” yang berarti Sapi, yang kebetulan ada patung sapi di
Kebun Raya Bogor. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata
“Bokor” yang berarti tunggul pohon enau (kawung). Dalam versi lain menyebutkan
nama Bogor telah tampil dalam sebuah dokumen tanggal 7 April 1952, tertulis
“Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti kurang lebih Kepala Kampung Bogor,
yang menurut informasi kemudian bahwa Kampung Bogor itu terletak di dalam
lokasi Kebun Raya Bogor yang mulai dibangun pada tahun 1817. Asal mula adanya
masyarakat Kabupaten Bogor, cikal bakalnya adalah dari penggabungan sembilan
Kelompok Pemukiman oleh Gubernur Jendral Baron Van Inhof pada tahun 1745,
sehingga menjadi kesatuan masyarakat yang berkembang menjadi besar di waktu
kemudian. Kesatuan masyarakat itulah yang menjadi inti masyarakat Kabupaten
Bogor.
Pusat Pemerintahan Bogor
semula masih berada di wilayah Kota Bogor yaitu tepatnya di Panaragan, kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, Ibu Kota Kabupaten Bogor
dipindahkan dan ditetapkan di Cibinong. Sejak tahun 1990 pusat kegiatan
pemerintahan menempati Kantor Pemerintahan di Cibinong.
jumlah kependudukan kabupaten bogor
Jumlah
Penduduk di Kabupaten Bogor 1983 - 2013
pada grafik diatas terlihat bahwa adanya perkembangan jumlah penduduk pada tahun 1983 – 1999 yang mana jumlah penduduk mengalami peningkatan sebesar 0.1 – 0.2 juta jiwa, peningkatan ini mencapai 5 juta jiwa, namun pada saat tahun 2000 adanya penurunan jumlah penduduk sebesar 0.3 juta jiwa, dan penurunan jumlah penduduk secara drastis terjadi pada tahun 2001 yang mana penurunannya lebih dari 1 juta jiwa, tapi jumlah penduduk kabupaten bogor mulai meningkat lagi, peningkatan yang cukup signifikan terlihat pada tahun 2009 ke 2010, dan pada tahun 2013 jumlah penduduk kabupaten bogor mencapai 5.2 juta jiwa penduduk.
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bogor 2014 – 2015
Berdasarkan proyeksi BPS
Kabupaten Bogor, jumlah penduduk Kabupaten Bogor
pada tahun 2015 sebanyak 5.459.668 jiwa, terdiri dari 2.792.907 jiwa laki-laki
dan 2.666.761 jiwa perempuan. Dengan rata-rata
laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan sebesar 2,41%.
Besarnya jumlah penduduk di Kabupaten Bogor menjadi hal penting yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat kebijakan, sehingga dalam pengelolaan segala sumber daya yang ada, potensi penduduk yang besar ini dapat digali dan dimanfaatkan.
Besarnya jumlah penduduk di Kabupaten Bogor menjadi hal penting yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membuat kebijakan, sehingga dalam pengelolaan segala sumber daya yang ada, potensi penduduk yang besar ini dapat digali dan dimanfaatkan.
NO
|
INDIKATOR
|
TAHUN
|
|
2014
|
2015
|
||
1
|
JumlahPenduduk(jiwa)
|
5.331.149
|
5.459.668
|
2
|
LajuPertumbuhanPenduduk(%)
|
2,48
|
2,41
|
3
|
JumlahPendudukMiskin(ribujiwa)
|
485,90
|
495,20
|
4
|
JumlahPengangguranTerbuka
|
177.222
|
172.255
|
5
|
PresentasePendudukMiskin(%)
|
9,11
|
9,07
|
6
|
Tingkat
PartisipasiAngkatanKerja(TPAK)(%)
|
61,86
|
60,14
|
Jumlah Penduduk di Kabupaten Bogor 2017 - 2019
tahun 2017 penduduk kabupaten bogor mencapai 5,71 juta
jiwa, kemudian tahun 2018 meningkat sebesar 2,2 persen menjadi 5,84 juta jiwa
penduduk di kabupaten bogor.
Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memproyeksikan jumlah penduduk Jawa
Barat mencapai 49,02 juta jiwa pada 2019. Tiga kabupaten/kota yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak adalah di Kabupaten
Bogor sebanyak 5,9 juta jiwa, Kabupaten Bandung sebanyak 3,7 juta jiwa, dan
Kabupaten Bekasi sebanyak 3,7 juta jiwa.
Pertumbuhan
ekonomi kabupaten bogor
Perekonomian kabupaten bogor tumbuh hingga mencapai
angka 6,2 persen atau naik sebesar 0,01 persen dari tahun sebelumnya. Demikian pula
dengan nilai PDRB atas harga berlaku yang mencapai 221,55 trilyun, naik 19,62
trilyun dari tahun sebelumnya.
Disisi lain penanganan kemiskinan pun melalui berbagai
sektor telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 7,14 persen dari
tahun sebelumnya yang mencapai angka 8,57 persen. Pengangguran di tahun 2018
mencapai angka 9,08 persen, turun sebesar 0,47 persen dari tahun 2017 yang
mencapai 9,55 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
untuk melihat ke pembangunan kualitas manusia atau masyarakat wilayah kabupaten
bogor
melihat data sebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Bogor :
melihat data sebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Bogor :
No.
|
Jenis Lapangan usaha
|
Presentase (%)
|
1
|
perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi
|
28,31 persen
|
2
|
industri pengolahan
|
22,43 persen
|
3
|
jasa kemasyarakatan sosial dan perorangan
|
14,98 persen
|
4
|
perikanan
|
12,92 persen
|
5
|
konstruksi sebesar
|
6,96 persen
|
6
|
transportasi pergudangan dan komunikasi
|
6, 75 persen
|
7
|
lembaga keuangan real estate usaha persewaan dan jasa
Perusahaan
|
4,09 persen
|
8
|
pertambangan dan Penggalian
|
2,03 persen
|
9
|
listrik gas dan air minum
|
1, 53 persen
|
melihat data sebaran tenaga kerja
menurut lapangan usaha di Kabupaten Bogor, didomimasi perdagangan, rumah makan
dan jasa akomodasi sebesar 28,31 persen dari jumlah penduduk.
Lalu lapangan usaha untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan? perikanan sebesar 12,92 persen, pertambangan dan Penggalian 2,03 persen, industri pengolahan 22,43 persen, listrik, gas dan air minum 1,53 persen.
Selain itu untuk konstruksi sebesar 6,96 persen, perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 28,31 persen, transportasi, pergudangan dan komunikasi 6,75 persen, lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa Perusahaan 4,09 persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 14,98 persen.
Lalu lapangan usaha untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan? perikanan sebesar 12,92 persen, pertambangan dan Penggalian 2,03 persen, industri pengolahan 22,43 persen, listrik, gas dan air minum 1,53 persen.
Selain itu untuk konstruksi sebesar 6,96 persen, perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 28,31 persen, transportasi, pergudangan dan komunikasi 6,75 persen, lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa Perusahaan 4,09 persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 14,98 persen.
Referensi :
https://megapolitan.antaranews.com/berita/49194/pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-bogor-meningkat diakses pada jumat 19 juli 2019 pukul 18:30 WIB
http://kanaljabar.com/ade-yasin-perekonomian-kabupaten-bogor-tumbuh-62-persen/ diakses pada jumat 19 juli 2019 pukul 18:40 WIB
http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/17/kependudukan#.XTHmSugzbIU diakses pada jumat 19 juli 2019 pukul 18:55 WIB
http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/1/sejarah-kabupaten-bogor#.XTHmZOgzbIU diakses pada jumat 19 juli 2019 pukul 19:10 WIB
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/05/12/jumlah-penduduk-di-kabupaten-bogor-jawa-barat-1983-2013# diakses pada jumat 19 juli 2019 pukul 19:20 WIB
Komentar
Posting Komentar