TENTANG JOINT VENTURE DAN WARALABA (FRANCHISE)

JOINT VENTURE

Joint venture atau Perusahaan patungan adalah kerja sama antara 2 pihak perusahaan atau lebih yang membentuk menjadi satu perusahaan untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama.

Menurut Peter Mahmud, joint venture adalah “suatu kontrak atau perjanjian antara dua perusahaan guna mendirikan suatu perusahaan baru.

Menurut Erman Rajagukguk, joint venture agreement adalah “suatu bentuk kerjasama antara pemilik modal nasional dengan modal asing yang didasari pada suatu kontraktual (perjanjian).”

Ciri-Ciri Joint Venture

Ciri-ciri joint venture, yaitu:

1. Perusahaan baru yang didirikan atau dibentuk oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-sama,
2. Di Indonesia, Joint venture ialah kerjasama antara perusahaan domestik (dalam negeri) dan asing (luar negeri),
3. Modal perusahaan berupa saham yang diperoleh dari perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu antara setiap perusahaannya,
4. banyaknya saham pada masing-masing perusahaan pendiri menentukan kekuasaan dan hak suara.
5. Walaupun sudah menjadi Joint venture tetapi masing-masing perusahaan pendiri masih memiliki eksistensi dan kebebasan sendiri.
6. Resiko yang terjadi ditanggung secara bersama-sama.

Kelebihan Joint Venture

Kelebihan dari Joint Venture, yaitu:

1. Sekutu lokal lebih mengetahui tentang keadaan lingkungan disekitar perusahaan Joint Venture didirikan.
2. Sekutu lokal memungkinkan untuk memiliki teknologi yang cocok untuk lingkungan disekitar perusahaan.
3. hubungan dan reputasi sekutu local membuat akses ke pasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi.

Kekurangan Joint Venture

Kekurangan dari Joint Venture, yaitu:

1. Dapat meningkatkan resiko politik yang tinggi bila salah dalam memilih sekutu.
2. Bila ada harga transfer produk akan menimbulkan konflik antara kedua belah pihak.
3. Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.

Pengaturan Joint Venture

Peraturan pemerintah Indonesia yang mengatur tentang Joint Venture, yaitu:

1. Pasal 23 UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
2. PP Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing.
3. PP Nomor 17 Tahun 1992 jo. PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham Perusahaan Penanaman Modal Asing.
4. SK Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal asing.

Jenis-Jenis Kontrak Joint Venture:

1. Joint Venture domestic adalah kerjasama atau kontrak yang dibuat antara perusahaan dalam negeri.
2. Joint Venture internasional adalah kerjasama atau kontrak yang dilakukan dengan melibatkan perusahaan asing

Contoh Joint Venture

·         One1mobile                        antara One1 dan  Netalizer

·         AutoAlliance International antara Ford Motor Company dan Mazda

·         Brewers Retail Inc.             antara Inbev, Molson Coors dan Sapporo Breweries

·         Cingular                              antara SBC (now AT&T Inc.) dan BellSouth

·         Bank DnB NORD               antara DnB NOR dan NORD/LB

·         Equilon                               antara Texaco dan Royal Dutch Shell

·         Strategic Alliance               antara Northwest Airlines dan KLM Royal Dutch Airlines

·         LG.Philips Components     antara LG Group dan Royal Philips Electronics

·         NUMMI                              antara General Motors dan Toyota

·         Penske Truck Leasing         antara GE dan Penske Corporation

·         Sony Ericsson                     antara Sony dan Ericsson

·         TNK-BP                              antara BP dan TNK (Tyumen Oil Co.)

·         Verizon Wireless                antara Verizon Communications dan Vodafone

·         CW Television Network     antara CBS Corporation dan Time Warner

·         The Baseball Network        antara ABC, NBC, dan Major League Baseball

·         XFL                                     antara NBC dan World Wrestling Entertainment

·         Nokia Siemens Networks   antara Nokia dan Siemens AG

·         Prime Time Entertainment Network dari Prime Time Consortium, perusahaan gabungan    antara Warner Bros. Domestic Television dan Chris-Craft grup stasiun independen.

WARALABA (FRANCHISE)

Waralaba dalam bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan, jadi waralaba adalah hak-hak atau kebebasan individu atau suatu kelompok untuk menjual suatu produk atau jasa.

Menurut pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan penjualan barang dan jasa.

menurut Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Pemberi dan Penerima Waralaba

·         Pemberi waralaba atau franchisor adalah pihak perorangan atau pihak badan usaha yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan menggunakan hak tersebut atas kekayaan intelektual pada usaha yang dimilikinya.

·         Penerima waralaba atau franchisee adalah pihak perorangan atau pihak badan usaha yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pemberi waralaba.

Sejarah Waralaba

Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, dia adalah seorang pembuat mesin jahit Singer, ia membuat perusahaan waralaba untuk meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan bisnis waralaba ini di Amerika Serikat. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, seperti John S Pemberton, pendiri perusahaan Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang menerapkan bisnis waralaba setelah Isaac Singer bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, yaitu General Motors Industry pada tahun 1898.

Bisnis waralaba saat ini lebih banyak dipakai oleh waralaba rumah makan siap saji. Hal ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka itu untuk menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran.

Dalam perkembangannya, sistem bisnis waralaba mengalami berbagai penyempurnaan terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Hal itu bahkan membuat 35% usaha di Amerika Serikat adalah perusahaan yang menggunakan sistem waralaba. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 1960-an.

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, artinya pewaralaba tidak sekadar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat di Indonesia, harus ada kepastian hukum yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba. Contohnya negara Amerika serikat dan Jepang, mereka memiliki kepastian hukum yang jelas.

Ciri-ciri Waralaba

berikut ciri ciri usaha waralaba, yaitu:

1.      Mempunyai Ciri Khas Usaha

Usaha waralaba harus memiliki ciri khas untuk menarik para konsumen, ciri khas ini bisa berupa produk, sarana promosi, logo atau hal lainnya yang mewakili bisnis waralaba anda.

2.      Memiliki HAKI Yang Telah Terdaftar

Alasan perusahaan memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah agar produk yang mereka miliki tidak diakui oleh perusahaan manapun atau bukanlah produk yang menjiplak produk perusahaan lain.

3.      Memiliki Sistem Yang Kuat (SOP)

Umumnya perusahaan waralaba ialah perusahaan yang besar dan bisa juga memiliki banyak cabang dimana-mana, hal itu karena mereka memiliki sistem yang kuat dalam menjalankan usaha waralabanya. Seperti sistem keuangan, sistem pendistribusian bahan baku, sistem promosi, dan sistem yang lainnya.

4.      Bukan Cuma Menjual Bisnis

Kebanyakan perusahaan waralaba menjual produk tapi bukan hanya produk saja yang bisa dijual, bisa juga mereka menjual jasa seperti jasa pelatihan berwirausaha biasanya mereka memberikan pelatihan bagaimana cara pembukuan, cara promosi dan yang lainnya.

5.      Memiliki Karyawan Yang Terampil

Adanya karyawan pada perusahaan sangatlah penting karena karyawan adalah perwakilan perusahaan yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Untuk menjamin kepuasan konsumen, perusahaan biasanya akan memberikan pelatihan kepada karyawan baru mereka. Bahkan hal itu juga bisa berlaku untuk karyawan lama agar mereka semua tetap memiliki kemampuan yang berkualitas.

6.      Memiliki Laporan Keuangan Yang Jelas Dan Rinci

laporan keuangan yang terdata secara jelas dan rinci memudahkan perusahaan untuk membuat keputusan dan bisa mengetahui bila ada suatu kecurangan pada keuangan perusahaan dan jika anda ingin memulai bisnis waralaba pastikan anda melihat dan mengerti laporan keuangan dari perusahaan waralaba tersebut agar anda bisa memikirkan prosepek usaha itu diwaktu yang akan datang.

7.      Keuangan Yang Transparan

Yang dimaksud Keuangan yang transparan adalah agar tidak ada salah paham antara perusahaan waralaba, anda, dan juga karyawan yang bekerja. Inilah mengapa laporan keuangan harus jelas dan rinci agar mudah dimengerti oleh semua pihak dan diakui kebenarannya sehingga tidak ada data yang disembunyikan atau digelapkan.

8.      Produk Yang Selalu Terjaga Kualitasnya

yang satu ini cukup mudah dikenali bagi para konsumen yaitu kualitas produk yang mereka hasilkan sangatlah terjaga. Karena pastinya mereka akan mengutamakan dan menjaga kualitas produk mereka.

9.      Sudah Berjalan Cukup Lama

Jika ingin memulai bisnis waralaba salah satu yang anda harus pikirkan dan pertimbangkan usia bisnis waralaba tersebut. Bisnis waralaba yang sudah berjalan cukup lama, minimal 5 tahun, biasanya bisnis waralaba ini yang memiliki sistem yang kuat dan stabil karena sudah mempunyai pengalaman saat berada di lapangan, sistemnya sudah teruji, dan tanggapan masyarakat tentang mereka sudah jelas.

10.  Website Resmi

Bisnis waralaba jaman sekarang biasanya memiliki website resmi sebagai sarana promosi mereka. Website resmi ini sangat penting, Selain media promosi, website biasanya juga digunakan sebagai sarana perusahaan waralaba untuk mengenalkan diri kepada masyarakat internet.

11.  Media Sosial

Tidak hanya perorangan, jaman sekarang perusahaan waralaba juga menjadikan media sosial sebagai sarana untuk dekat dengan calon konsumen. Selain sebagai sarana komunikasi. Dengan adanya media sosial, konsumen juga bisa mengikuti apa saja perkembangan yang dimiliki sebuah perusahaan waralaba secara up to date.

12.  Alamat Yang Jelas

perusahaan besar pastinya membutuhkan tempat tersendiri untuk beraktifitas menjalankan bisnisnya. Artinya, perusahaan waralaba memiliki alamat tempat mereka beraktifitas. Dan salah satu cara menilai apakah bisnis waralaba itu asli atau palsu, bisa dengan cara meminta alamat asli dari perusahaan tersebut.

13.  Memiliki Testimoni

Testimoni ini sangatlah penting karena testimoni menandakan bahwa perusahaan tersebut benar perusahaan waralaba dengan reputasi yang baik.

Jenis Waralaba

waralaba ada dua jenis, yaitu:

·         Waralaba luar negeri, lebih disukai karena sistemnya yang lebih jelas, merek yang sudah cukup mendunia, dan lebih bergengsi.

·         Waralaba dalam negeri, salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang usaha yang disediakan oleh pemilik waralaba.

Peraturan Waralaba Di Indonesia

Tonggak hukum waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Peraturan-peraturan lain tentang bisnis waralaba adalah sebagai berikut:

·         Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.

·         Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba

·         Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.

·         Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.

·         Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Contoh Bisnis Waralaba

1.      Subway

2.      Mc Donald’s

3.      KFC

4.      Burger King

5.      Ace Hardware

6.      Pizza Hut

7.      Wyndham Hotels and Resorts

8.      J.co Donuts

9.      Alfamart

10.  Indomart

11.  California Fried Chicken (CFC)

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_patungan diakses 18-10-2018 pukul 19:00 WIB
http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/pengertian-joint-venture-ciri-ciri-contoh-serta-kelebihan-dan-kekurangannya/ diakses 18-10-2018 pukul 19:15 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba diakses 18-10-2018 pukul 19:30 WIB
https://dosenekonomi.com/bisnis/franchise/ciri-ciri-usaha-waralaba diakses 18-10-2018 pukul 19:40 WIB
https://ilmupengetahuanumum.com/10-perusahaan-waralaba-terbesar-di-dunia/ diakses 18-10-2018
pukul 20:00 WIB